Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Topologi Jaringan Wifi


Wifi punya 2 jenis topology utama, yaitu infrastruktur dan adhoc. Adhoc memungkinkan sebuah jaenteng wifi untuk berfungsi tanpa harus ada router wireless ataupun access point. Mode Adhoc yaitu sebuah metode yang memungkinkan piranti wireless yang berada di jangkauan sinyal untuk berkomunikasi secara peer to peer tanpa melibatkan access point.

Ad-Hoc

Tiap adaptor wireless diset terlebih lampau ke mode Adhoc dan bukannya di mode infrastruktur. Semua adaptor wireless harus di set memakai satu nama SSID dan chgual yang sama. Jaenteng Ad hoc ini sanggup dipakai untuk sekelompok piranti yang berdekatan posisinya namun saat piranti yang tergabung ke AdHoc ini bertambah maka performa akan berkurang kemudian jaenteng AdHoc tidak sanggup bridge ke Jaenteng Berkabel atau jaenteng Internet, tanpa menginstall gateway tertentu.
 Adhoc memungkinkan sebuah jaenteng wifi untuk berfungsi tanpa harus ada router wireless a Topologi Jaenteng Wifi
melaluiataubersamaini adanya metode AdHoc maka kita tidak perlu memerlukan router atau access point kemudian seseorang sanggup membuat jaenteng ad-hoc tanpa harus ada satu lokasi utama sebagai sentral. Desain jaenteng ini sangat fleksibel sehingga susah untuk diamankan diabandingkan jaenteng yang punya komponen utama menyerupai router atau access point. Wifi ad-hoc mendukung 11 Mbps, sementara jaenteng wifi lainnya sanggup mendukung hingga 54 Mbps Standart wifi termasuk 802.11 g mensyaratkan bahwa mode ad-hoc spesialuntuk mendukung terbaik 11 Mbps, piranti yang mendukung 54 Mbps atau lebih tinggi di mode infrastruktur tidak akan sanggup dimanfaatkan secara terbaik di mode ad-hoc. 



WiFi ad-hoc mempunyai keamanan yang sangat minim dibandingkan koneksi lain sehingga para pengganggu menyerupai cracker dengan simpel sanggup tergabung ke koneksi ad-hoc kalau dalam jangkauan sinyal. 
Indikator kekuatan sebuah sinyal yang sanggup diakses saat menghubungkan diri ke mode infrastruktur tidak sanggup di access di mode ad-hoc maka saat kita mencoba untuk memposisikan ulang untuk memperoleh sinyal yang lebih baik akan sedikit susah.

Setiap Node/Komputer yang terdapat pada jaenteng ad-hoc berperan sebagai pengirim dan peserta data dan juga punya fungsi yang sama menyerupai layaknya sebuah router oleh lantaran itu dperlukan routing protocol dalam jaenteng ad-hoc untuk sanggup menunjang proses mengirim dan menrima antar node. Jaenteng ad-hoc mempunyai beberapa karakteristik diantaranya : 
1. Limited resources : Jaenteng ad-hoc dibatasi oleh persoalan daya dan
    kapasitas memori 

2. Multiple wireless link : Setiap node yang mempunyai sifat mobility dapat
    mempunyai beberapa interfaces yang terhubung ke node lainnya 
3. Dynamic topology : Sifat node yang mobile, sehingga topologi jaentengya
   sanggup berubah secara random/acak oleh alasannya itu routing protocol 
   mempunyai persoalan yang lebih kompleks dibandingkan dengan jaenteng
   wired dengan node yang tetap. 

Untuk sanggup membuat koneksi Ad-Hoc, Anda sanggup membaca artikel saya ihwal Teknik Membuat Koneksi Ad Hoc

Infrastruktur 



Di mode infrastruktur kita membutuhkan access point (AP) Wireless. Untuk sanggup teragbung ke sebuah WLAN maka AP dan piranti client wireless lain terlebih lampau dikonfigurasi untuk mendapat SSID yang sama. AP sanggup dihubungkan ke jaenteng berkabel semoga client sanggup mengakses service yang terdapat dalam jaenteng. Jika ingin menambah jangkauan infrastruktur maka AP pemanis sanggup dimenambahkan. Mode infrastruktur mempunyai banyak kelebihan dibandingkan di mode ad-hoc dari kecepatan, jangkauan dan kecepatan yang lebih kencang namun untuk membuat jaenteng wifi dengan topologi infrstruktur membutuhkan biaya yang tidak sedikit lantaran kita harus mengeluarkan biaya untuk membeli Access Point. 

Kemanan wireless untuk rumah dan bisnis kecil sangat diperhatikan, jaenteng wireless yang tidak terjaga sanggup di curi koneksi internetnnya tanpa sepengetahuan pemilik jaenteng lantaran media tranmisi radio yang ialah media tranmisi tidak sanggup dibatasi maka hal tersebut sanggup terjadi. Untuk itu sebuah kemanan di jaenteng wireless perlu diperhatikan 

WEP & WPA 

Wireless Enkription Protocol atau WEP sanggup mengenkripsi kemudian lintas jaenteng secara matematis sehingga sanggup memmenolong keamanan data. WEP masih mempunyai kelemahan dan munculah versi barunya yaitu WPA. WPA Wifi Protected access (WPA) sanggup mengenkripsi sebuah data dan spesialuntuk peserta saja yang sanggup membaca data tersebut. 

melaluiataubersamaini cara ini dibutuhkan jaenteng komputer tidak simpel disusupi oleh orang – orang yang tidak bertanggung tanggapan walaupun tiruana itu tidak menjamin “Tidak ada orang yang 100% dalam keamanan dan kalau ada yang berkata sebaliknya itu bohong, Kevin Mitnick”. 

Post a Comment for "Topologi Jaringan Wifi"