Captcha Login Aplikasi Tkt Memakai Soal Kalkulus

Captcha umumnya dipakai untuk memastikan bahwa orang yang melaksanakan aktifitas pada sebuah aplikasi ialah manusia, bukan bot atau robot. Ini bisanya juga sering ditemukan pada sebuah halaman login aplikasi atau form  di situs web, dalam beberapa teladan masalah metode  captcha ini juga dipakai dikala terjadi sebuah kesalahan login berkali – kali yang mencurigakan.

Umumnya Captcha ini berupa text, soal matematikan (penjumalahan, pengurangan dan perkalian) dan gambar. Semuanya hal tersebut gotong royong mempunyai tujuan yang sama, yaitu keamanan. Pada dasarnya Captcha dapat dimengerti dan dipahami oleh setiap pengguna, sebab memang metode tersebut dipakai untuk memastikan bahwa yang akan  melaksanakan aktifitas pada aplikasi itu yaitu manusia. Kendati demikian, Captcha memang dapat di seting oleh seorang web programmer sesuai dengan keinginannya, dapat saja cpatcha berupa rumus – rumus hitungan fisika, kimia, atau soal kalkulus menyerupai yang diterapkan pada sistem login Aplikasi TKT (Tingkat Kesiapterapan Teknologi ) Online.

Screen shoot laman login TKT Online, yang diambil dari tkt.ristekdikti.go.id/login

TKT ialah sebuah laman  web yang berada di bawah tanggung tanggapan Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristektikti).

Setiap pengguna yang akan masuk dan memakai aplikasi TKT harus menuntaskan sebuah tantangan berupa captcha dengan soal matematika kalkulus. melaluiataubersamaini kata lain meskipun Anda mempunyai username dan password untuk login ke TKT, anda tidak akan berhasil login dikala belum dapat menuntaskan soal kalkulus tersebut.

Berdasarkan info halaman TKT Online tersebut diperuntukan untuk para dosen dan peneliti dibidang teknologi, sehingga project manager dari sistem tersebut beranggapan bahwa penerapan soal kalkulus tentunya tidak akan terlalu susah bagi mereka.

Terlepas dari itu tiruana, banyak juga pro dan kontra dari kalangan para web programmer yang menganggap bahwa penerapan sistem tersebut kurang pas, sebab berfikir bahwa tidak tiruana dosen dan peneliti paham dengan kalkulus, apalagi dikala mendengar keterangan dari salah seorang programmernya, yang menyampaikan bahwa tingkat kesusahan akan dipergampang dikala user yang akan login tidak dapat menjawaban soalnya dengan cara mengklik tombol ‘caba lagi’, tentu hal itu sangat bertolak belakang dengan keterangan sebelumnya yang meyakini bahwa soal kalkulus bagi seorang peniliti dan dosen ialah hal yang gampang

Share :